Apa lagi yang tersisa dari ketampanan setelah dia dibagi habis oleh Nabi Yusuf dan Nabi Muhammad ??
Apa lagi yang tersisa dari kecantikan setelah dia terbagi habis oleh Sarah istri Nabi Ibrahim dan Khadijah istri Nabi Muhammad ??
Apalagi yang tersisa dari kebajikan hati setelah dia direbut Utsman bin Affan ??
Apalagi yang tersisa dari kehalusan setelah dia direbut habis oleh Aisyah ??
Sulitnya seseorang untuk menerima sebuah ketidaksempurnaan apalagi persoalan cinta termasuk saya dan kamu. Padahal kita hanya mendapatkan sedikit pesona dari Para Nabi dan orang-orang shalih terdahulu, namun kesombongan kita akan kecantikan dan ketampanan layaknya orang yang sangat sempurna.
Kamu mungkin pernah mengalami sebuah tragedi cinta dimana kecantikan dan ketampanan menjadi sebuah pilihan, bukan agamanya yang menjadi sebuah acuan untuk kehidupan. Sehingga suatu saat kamu merasa kecewa dengan perubahan atau kamu menemukan ketidaksesuaian dengan yang kamu inginkan, karna pada dasarnya kamu hanya melihat lewat fisik bukan dengan cinta.
Cinta itu sangat mengagumkan dan juga membingungkan, kamu pasti menyadari hal itu. Bahkan ketika cinta merubah semua laku mu menjadi sebuah keindahan, karna cinta dari hati menjadi kata lalu menjadi laku. Bila kata saja yang terucap tanpa ada laku, maka yakinlah cinta itu hanyalah kepalsuan dan nafsu.
Ketidaksempurnaan ini lah yang membuat banyak manusia tertipu cinta, mereka hanya melihat cinta dari fisik. Yang diluar fisik mereka anggap tidak meyakinkan, tidak mungkin bisa dicintai atau justru karna dia tidak mepesona. Maka Fisik adalah ukuran pertama dari para manusia ini. Apakah kamu termasuk dalam manusia yang seperti ini ??
Justru ketika kamu menemukan ketidaksempurnaan dalam diri orang yang kamu cintai, itu karna dia juga tahu bahwa kamu pun tak sempurna. Dia mampu bertahan untuk orang yang dia cintai dengan ketidaksempurnaannya, lantas kenapa dirimu tak mampu untuk memberi hal yang sama yakni mencintainya dalam ketidaksempurnaannya. Tentu cinta dalam ketidaksempurnaan ini lah yang jauh lebih sempurna.
Ketidaksempurnaan ini lah yang nantinya membuahkan sebuah proses saling melengkapi sehingga ada sikap saling mengerti, saling memperbaiki, dan saling mengingatkan. Coba bayangkan jika kamu dan dia terlalu sempurna, saya yakin cinta kalian akan monoton tanpa ada sentuhan saling mengingatkan. Lalu dimana letak pembelajaran tentang cinta ??
Terlebih bila orang yang melakukan aktivitas pacaran, mereka hanya akan memperlihatkan kesempurnaannya saja. Semua kejelekan, ditutupi serapat mungkin seakan ketidaksempurnaan itu adalah sebuah kehinaan.
Sulitnya seseorang untuk menerima sebuah ketidaksempurnaan apalagi persoalan cinta termasuk saya dan kamu. Padahal kita hanya mendapatkan sedikit pesona dari Para Nabi dan orang-orang shalih terdahulu, namun kesombongan kita akan kecantikan dan ketampanan layaknya orang yang sangat sempurna.
Kamu mungkin pernah mengalami sebuah tragedi cinta dimana kecantikan dan ketampanan menjadi sebuah pilihan, bukan agamanya yang menjadi sebuah acuan untuk kehidupan. Sehingga suatu saat kamu merasa kecewa dengan perubahan atau kamu menemukan ketidaksesuaian dengan yang kamu inginkan, karna pada dasarnya kamu hanya melihat lewat fisik bukan dengan cinta.
Cinta itu sangat mengagumkan dan juga membingungkan, kamu pasti menyadari hal itu. Bahkan ketika cinta merubah semua laku mu menjadi sebuah keindahan, karna cinta dari hati menjadi kata lalu menjadi laku. Bila kata saja yang terucap tanpa ada laku, maka yakinlah cinta itu hanyalah kepalsuan dan nafsu.
Ketidaksempurnaan ini lah yang membuat banyak manusia tertipu cinta, mereka hanya melihat cinta dari fisik. Yang diluar fisik mereka anggap tidak meyakinkan, tidak mungkin bisa dicintai atau justru karna dia tidak mepesona. Maka Fisik adalah ukuran pertama dari para manusia ini. Apakah kamu termasuk dalam manusia yang seperti ini ??
Justru ketika kamu menemukan ketidaksempurnaan dalam diri orang yang kamu cintai, itu karna dia juga tahu bahwa kamu pun tak sempurna. Dia mampu bertahan untuk orang yang dia cintai dengan ketidaksempurnaannya, lantas kenapa dirimu tak mampu untuk memberi hal yang sama yakni mencintainya dalam ketidaksempurnaannya. Tentu cinta dalam ketidaksempurnaan ini lah yang jauh lebih sempurna.
Ketidaksempurnaan ini lah yang nantinya membuahkan sebuah proses saling melengkapi sehingga ada sikap saling mengerti, saling memperbaiki, dan saling mengingatkan. Coba bayangkan jika kamu dan dia terlalu sempurna, saya yakin cinta kalian akan monoton tanpa ada sentuhan saling mengingatkan. Lalu dimana letak pembelajaran tentang cinta ??
Terlebih bila orang yang melakukan aktivitas pacaran, mereka hanya akan memperlihatkan kesempurnaannya saja. Semua kejelekan, ditutupi serapat mungkin seakan ketidaksempurnaan itu adalah sebuah kehinaan.
Namun berbeda jika mereka berada dalam sebuah bahtera rumah tangga, mereka akan saling membahu untuk mencapai kesempurnaan dengan ketidaksempurnaan mereka sehingga mereka dapat mencapai JannahNya.
Aku ingin mencintai ketidaksempurnaanmu..
Jika ku tahu engkau sangat sempurna, maka ku tak pantas untuk mencintaimu karna aku tak sempurna..
Aku ingin mencintai ketidaksempurnaanmu..
Andai kau tahu aku tidak sempurna, maka engkau tak akan meninggalkanku sendiri karna ku tahu kau pun mencintai ketidaksempurnaanku..
Cintaiku dalam ketidaksempurnaanku..
Wallahua’lam bish Shawwab.
Aku ingin mencintai ketidaksempurnaanmu..
Jika ku tahu engkau sangat sempurna, maka ku tak pantas untuk mencintaimu karna aku tak sempurna..
Aku ingin mencintai ketidaksempurnaanmu..
Andai kau tahu aku tidak sempurna, maka engkau tak akan meninggalkanku sendiri karna ku tahu kau pun mencintai ketidaksempurnaanku..
Cintaiku dalam ketidaksempurnaanku..
Wallahua’lam bish Shawwab.
0 komentar:
Posting Komentar