Teruntuk: sang pemilik debar

kepada pemilik debar yang seringkali memukul-mukul jeruji dada, ketahuilah, bahwa kuingin nyata dari hadirmu yang selama ini hanya mimpi semata. 

tahukah kamu, jika debar dan doa ini satu per satu kukumpulkan, kemudian ditukar dengan hangatnya pelukan, aku yakin di dunia tak akan ada lagi hati yang merasa kesepian.
ya, memang sebanyak itu. dan hanya akan kukirimkan menuju satu alamat; hatimu.

aku ingin, di suatu pagi, hal yang pertama kulihat adalah senyummu dari dalam kotak hati; menjadi pengganti cahaya mentari.

pernahkah kamu bertanya pada Tuhan, apakah cinta kita satu tujuan? sebab aku terlalu sering mencari-cari jawabannya di balik setiap kata-kata yang kamu utarakan. adakah menujuku adalah yang kamu inginkan?

cinta terlalu manis untuk ditanggapi dengan begitu skeptis. nikmati saja setiap ketidakpastian ini. mari, kita bergenggaman jemari.

ajari nadiku caranya melangkah sesuai irama nadimu. agar ketika kelak waktu lelah mempermainkan takdir kita, kamu tak akan merasa asing di dekatku. sebab nadi kita telah lama seirama, sebab hati seperti menemukan pasangannya.

From: http://abcdefghindrijklmn.tumblr.com