Bila Anda masih percaya bahwa susu harus dijauhi karena susu adalah biang kerok kegemukan, rugi, deh. Karena, susu itu lezat dan bernutrisi tinggi. Bila mengikuti ‘aturan main’, susu sah-sah saja diminum oleh Anda yang tengah menurunkan berat badan. Sambil menikmati kelezatan susu, keju, dan produk olahan susu lainnya, Anda tetap bisa langsing, kok. DIET SUSU Nurfi Afriansyah, M.Sc., ahli gizi dari Puslitbang Gizi dan Makanan Kementerian Kesehatan, menyebutkan, susu dapat menggemukkan badan bukan sepenuhnya mitos. Kenyataannya, susu memang dapat meningkatkan berat badan. Tetapi, bila yang dikonsumsi adalah jenis susu full cream (berkandungan lemak penuh atau utuh), dengan frekuensi tergolong sering. Dalam hal ini, susu full cream dijadikan pengganti air minum, atau malah dijadikan sebagai pelepas dahaga dan minuman selingan. ”Jika si peminum susu minim beraktivitas, berat badan dapat meningkat, karena terjadi kelebihan asupan energi yang terutama berasal dari lemak susu yang tertimbun dalam tubuh.” Namun, Nurfi menjelaskan, susu juga dapat menjadi makanan atau minuman yang sehat, bila diposisikan sebagai sumber protein hewani bermutu tinggi, sejajar dengan telur, ikan, dan daging. Jika pengonsumsi susu berpola hidup aktif, lemak susu tidak akan dibiarkan tertimbun dalam tubuh. Akhir-akhir ini jenis susu yang bisa kita temui di supermarket makin beragam. Salah satunya susu low-fat atau rendah lemak, yang ditujukan untuk orang yang sedang melakukan diet energi rendah, alias menurunkan berat badan. Menurut Nurfi, susu bisa bermanfaat menurunkan berat badan, khususnya bila seseorang sebelumnya biasa minum susu full cream. Untuk berdiet, ia mengganti konsumsi susu full cream-nya dengan susu rendah lemak. Dengan begitu, asupan lemak total ke dalam tubuh berkurang. Banyak studi menunjukkan, melengkapi menu harian dengan susu justru membantu tubuh mencapai bobot ideal. Nurfi mengutip kesimpulan sebuah studi, bahwa makan 3 sampai 4 porsi produk olahan susu dalam sehari lebih efektif membantu menurunkan berat badan, dibanding berdiet dengan suplemen kalsium atau makanan yang diperkaya kalsium. Hal ini diduga karena peran kalsium yang membantu meningkatkan penguraian lemak pada sel-sel lemak. Tampaknya, kalsium pada produk olahan susu bekerja lebih baik dibandingkan suplemen kalsium dalam memecah sel lemak. Ada pula mekanisme lain yang membuat produk olahan susu berpotensi membantu menurunkan berat badan. “Antara lain, peran fosfor dan magnesium yang membantu pemecahan sel lemak, manfaat protein dalam susu yang membantu membentuk otot, serta meningkatkan metabolisme tubuh,” kata Nurfi, menerangkan. Unsur lainnya adalah vitamin D. Nurfi menyebutkan, mereka yang kelebihan berat badan ternyata memiliki kadar vitamin D yang rendah dalam darah. Mekanismenya memang belum jelas benar. Tapi diperkirakan, vitamin D membantu penyerapan kalsium. Meski demikian, ia mengingatkan agar tak menjadikan hal ini sebagai patokan. “Karena, sejumlah studi lainnya menunjukkan, konsumsi kalsium secara signifikan tidak memengaruhi jumlah berat badan atau kehilangan lemak tubuh wanita yang melakukan diet penurunan berat badan moderat selama 25 minggu. Dari situlah terbukti, bahwa ternyata kalsium tidak membantu proses pemecahan sel lemak.,” kata Nurfi, memaparkan. SEIMBANGKAN Lebih penting bagi Anda untuk menyeimbangkan asupan susu dan produk olahannya dengan kalori yang Anda keluarkan untuk beraktivitas. Mengonsumsi produk olahan susu tanpa memperhatikan keluar-masuk kalori bisa mengecilkan peran susu. 1 Susu Minum air adalah salah satu langkah cerdas bagi mereka yang tengah berdiet. Khususnya untuk membuat perut merasa kenyang, sehingga porsi makan dan acara ngemil berkurang. Minum susu pun bisa menghasilkan efek yang sama. Minum susu di pagi hari bisa menimbulkan perasaan kenyang dan puas, serta membantu Anda mengurangi pemasukan kalori di saat makan berikutnya. Hindari menambahkan gula pada susu. Bila Anda minum susu cair kemasan, lebih baik pilih tanpa rasa dibandingkan rasa lain yang umumnya mendapat tambahan gula. 2 Yoghurt Selain susu, sekarang cukup banyak hasil olahan susu yang tersedia di pasaran. Pada prinsipnya, memiliki fungsi yang sama. Namun, susu yang sudah difermentasi, seperti yoghurt, kefir, atau dadih, lebih baik dan lebih mudah dicerna. Itu sebabnya, yoghurt bisa diperhitungkan sebagai makanan selingan yang menyehatkan. Pilihan terbaik tentu saja yoghurt alami yang masih mengandung bakteri baik, Lactobachilus, dan tanpa gula berlebihan. Pilih rasa plain alias tawar. Sesekali mengonsumsi yoghurt aneka rasa masih bisa ditoleransi. Agar tak bosan, campur yoghurt tawar alami dengan buah segar, seperti irisan pisang, semangka, stroberi, atau apel, untuk vitamin dan serat dari buah-buahan. 3 Frozen Yoghurt Jajanan ini kini begitu menarik, karena tampilannya menggiurkan sekaligus diklaim sebagai kudapan sehat. Memang ada benarnya. Tapi lebih baik makan dalam porsi paling kecil saja. Umumnya, frozen yoghurt rendah lemak. Pastikan Anda memilih topping buah segar dibandingkan cookies, manisan buah, atau topping manis lainnya. Bila Anda tak tahan untuk mengonsumsi frozen yoghurt porsi besar dengan topping yang manis, lebih baik perhitungkan sebagai penganan mengenyangkan. Dengan begitu, kurangilah porsi makan utama. 4 Keju Keju merupakan susu yang terkonsentrasi dengan rasa dan tekstur yang beragam. Sama-sama mengandung kalsium, protein, dan lemak, namun keju juga mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi. Meski terkadang hanya berperan sebagai pelengkap menu, nilai nutrisi dan kalorinya juga cukup tinggi. Apalagi rasanya yang gurih sering kali membuat Anda lupa diet. Kalau Anda sangat menyukainya, bolehlah konsumsi keju dalam jumlah yang tak terlalu banyak. Sebaliknya, bila selama ini Anda ‘bermusuhan’ dengan keju, sebaiknya perbaiki ‘hubungan’ Anda pelan-pelan. Caranya, jangan jadikan keju sebagai bahan utama, tapi jadikan sebagai ‘aksen’. Misalnya, gunakan keju sebagai taburan atau bahan tambahan saja. Agar mendapatkan rasa yang optimal, pilih keju berasa tajam, seperti gorgonzola, parmesan, atau asiago. Coba juga keju rendah lemak, seperti part-skim mozzarella, string cheeses, farmers cheese, dan keju neufchâtel. Anda juga bisa menjadikan keju kambing sebagai pilihan, karena mengandung lebih sedikit lemak dan kalori dibandingkan keju sapi. Pilihan lain adalah keju yang telah dikurangi lemaknya, seperti keju Cheddar, Monterey Jack, Mozzarella, Brie, Swiss, Colby, Muenster, dan keju American. Rasanya cenderung kurang gurih, teksturnya kenyal, dan biasanya terbatas cara pengolahannya. Namun, janganlah dijadikan masalah. Konsumsilah bersama pilihan penganan sehat, seperti roti gandum atau salad buah dan sayur. Hati-hati bila Anda mengonsumsi keju ‘penggembira’. Misalnya keju di atas pisang goreng keju, roti bakar cokelat-keju, atau brownies keju. Sebab kalorinya, bisa dipastikan cukup besar. 5 MENTEGA Berhati-hatilah dalam mengonsumsi mentega. Mentega bukanlah produk olahan susu yang ideal untuk Anda yang sedang berdiet. Secara umum, mentega pun tidak dianjurkan untuk dikonsumsi berlebihan. Hal ini karena mentega tinggi kalori dan mengandung lemak jenuh. sebab yang lain, mentega juga memuat kolesterol penyebab penimbunan lemak dan penyumbatan pembuluh darah. Jadi, sebaiknya gunakan mentega dalam jumlah terbatas. Penulis: Nungky A. D. (Kontributor - Jakarta) | ||
Sabtu, 16 Oktober 2010
Minum Susu Tetap Langsing
Label:
Kesehatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar