CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 06 Januari 2011

CO2 bisa dimanfaatkan untuk bikin produk yang anti-bakteri

CO2 bisa dimanfaatkan untuk bikin produk yang anti-bakteri
Jayanta Behera/stock.xchng
 
Peneliti sedang berusaha membuat plastik dengan memanfaatkan proses pemampatan karbon dioksida sehingga dapat membuat berbagai produk, seperti lensa kontak warna-warni dan pegangan pintu tahan bakteri.

Karbon dioksida telah lama dimanfaatkan untuk berbagai. Contohnya, industri kimia menggunakan gas tak berwarna ini dalam memproduksi urea untuk pupuk, metanol untuk aditif bahan bakar, dan asam salisilat untuk bahan aspirin.

Peneliti dari Fraunhofer Institute for Environmental, Safety and Energy Technology di Oberhausen, Jerman, mengembangkan ide pengujian bagaimana karbon dioksida dapat digunakan untuk impregnasi plastik. Impregnasi adalah proses memenuhi pori suatu benda, untuk mengubah sifat benda itu.

Pada suhu 30,1 derajat celcius dan tekanan 73.8 bar, kondisi berada dalam kondisi superkritis yang menghasilkan gas yang mirip pelarut. Dalam kondisi ini, karbon dioksida dapat dibawa ke polimer atau bertindak sebagai pembawa sehingga pewarna, aditif, senyawa medis, dan substansi lainnya dapat dilarutkan.

“Kami memompa karbon dioksida cair ke kontainer bertekanan tinggi dengan komponen plastik yang akan diimpregnasi. Kemudian, kami secara bertahap meningkatkan suhu dan tekanan hingga gas mencapai kondisi superkritis. Saat kondisi tersebut dicapai, kami meningkatkan tekanan. Pada 170 bar, pigmen dalam bentuk bubuk larut sepenuhnya dalam karbon dioksida dan kemudian berdifusi (membaur) dengan gas ke plastik. Proses keseluruhan hanya memerlukan beberapa menit. Saat kontainer dibuka, gas keluar melalui permukaan polimer, tapi pigmen tetap ada dan tidak dapat dihapus,” jelas Manfred Renner, ilmuwan dari institut Fraunhofer tersebut.

Dalam pengujian, para peneliti juga berhasil melakukan impregnasi polikarbonat dengan partikel nano yang menghasilkan produk anti bakteri. Bakteri E. coli, yang ditempatkan dalam wadah plastik hasil impregnasi, mati. Dengan demikian, teknologi ini dapat diaplikasikan untuk pegangan pintu yang diimpregnasi dengan partikel nano yang sama.

“Metode ini membuat kita dapat menyesuaikan komponen plastik bernilai tinggi dan produk gaya hidup, seperti penutup telepon genggam. Yang terbaik adalah tentang warna. Bahan aktif atau aditif diperkenalkan dengan lapisan di dekat permukaan, dalam suhu jauh di bawah titik lebur material, dengan cara yang ramah lingkungan yang tidak perlu pelarut agresif,” tutur Renner.

Berbeda dengan produk dengan pewarna lainnya, warna karbon dioksida  aman bagi kesehatan dan lingkungan. Pewarna lainnya juga mudah rusak dan tidak tahan gores. Proses impregnasi dengan karbon dioksida  dapat digunakan untuk mewarnai lensa kontak. Lensa kontak juga mungkin diperkaya dengan senyawa farmasi yang dapat dilepaskan ke mata secara perlahan-lahan sebagai perawatan bagi glukoma.

0 komentar:

Posting Komentar