CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 14 Agustus 2011

Mengenal Sindrom Guillain-Barre


Mengenal Sindrom Guillain-Barre
Nurul Hidayat/Kompas.com
 
Sindrom Guillain-Barre (SGB) mengemuka di Indonesia pada awal Agustus ini, ketika dua orang anak balita menderita sindrom yang terbilang langka. SGB pada dasarnya merupakan suatu kelainan yang menyebabkan kekacauan terhadap sistem kekebalan tubuh hingga melumpuhkan saraf. 

“Dari 100 ribu orang, ada sekitar 1 sampai 2 kasus,” kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih saat menjenguk Shafa Azalia, gadis cilik usia 4 tahun yang menderita SGB, di Rumah Sakit St. Caroulus, Jakarta, Senin (1/8), kepada Okezone.

Gejala awal SGB pada umumnya adalah kesemutan pada kaki dan tungkai kemudian menyebar ke bagian tubuh atas ini. Gejala-gejala awal tersebut dapat menghilang dalam kurun waktu beberapa minggu. Namun pada tahap berikutnya akan timbul gejala kaki menjadi susah melangkah, lengan menjadi lemah, dan disfungsi saraf refleks lengan.

Sampai saat ini para ilmuwan belum mengetahui dengan pasti penyebab timbulnya SGB. Beberapa kasus serangan SGB terjadi setelah infeksi bakteri, meski banyak juga yang terjadi tanpa ada pemicu.

Upaya pengobatan sindrom Guillain-Barre pun sebenarnya adalah hanya mempercepat pemulihan dan mengurangi kadar keparahan. Caranya antara lain dengan pertukaran plasma darah atau memberikan imunoglobulin yang mengandung antibodi sehat dari donor darah.

Terdapat enam jenis SGB, yaitu Acute Inflammatory Demyelinating Polyradiculoneuropathy (AIDP), Miller Fisher Syndrome (MFS), Acute Motor Axonal Neuropathy (AMAN), Acute Motor Sensory Axonal Neuropathy (AMSAN), Acute Panautonomic Neuropathy (APN), serta Bickerstaff's Brainstem Encephalitis (BBE). (Sumber: ennhealth.com, besthealthnewsonline.com, Okezone)

0 komentar:

Posting Komentar