Kekasih..
Siapa yang pernah menyangka bahwa kita akan sampai di titik ini.
Titik persimpangan tempat sepasang hati sibuk bertanya-tanya, jalan mana
yang kelak semesta pilihkan untuk kita?
Sebab, aku tahu, kita sama-sama telah lelah kecewa. Aku dan kamu
pernah memilih jalur masing-masing. Namun, semesta membuat alurnya
berkelok-kelok sehingga kita merasa asing. Kemudian hati seperti
berkata: “Ini bukan jalan yang semula kupilih.”
Ya, semesta selalu punya cara agar langkah kaki kita mengikuti
kehendakNya. Dan bukan sebuah kebetulan, bahwa yang Dia inginkan
seringkali bukan apa yang kita harapkan. Seperti kisah kita, misalnya.
Kita belum saling menemukan, ketika seseorang sebelum kamu kuizinkan
memilikiku. Memberi kesempatan memiliki nyatanya seperti memberi jalan
untuk menyakiti. Setidaknya, aku pernah tahu rasanya ditinggalkan di
tengah-tengah cinta yang belum bisa berpindah ke lain hati. Sementara
sakit kunikmati sendiri, aku mencari harapan untuk bertemu kamu; sosok
baru yang mampu mengobati.
Yang aneh dari cinta, tentu saja ceritanya. Kamu datang membawa
segenggam bahagia di kedua tangan. Aku menyambut dengan senyum dan air
mata yang minta dikeringkan. Kita seperti dua pasang jejak kaki yang
pada akhirnya saling bersisian. Kita bersepakat memilih arah yang
sejalan. Seolah cinta belum cukup sulit untuk dijalankan, kini, semesta
kembali menempatkan pada pilihan-pilihan.
Meninggalkan, ditinggalkan, atau tetap bersama namun tak bisa pergi ke mana-mana?
Semestinya cinta tak pernah peduli tentang materi. Semestinya cinta
hanya peduli tentang dua hati yang saling memberi. Semestinya cinta tak
pernah peduli tentang keluarga yang tak saling merestui. Semestinya
cinta hanya peduli tentang genggaman tangan kita yang telah sulit
memisahkan diri.
Tak pernah ada yang indah dari perpisahan, kecuali nyata bahwa kelak
kita akan diberi kebahagiaan. Dan mengapa kiranya bahagia hanya
didatangkan setelah sedih lebih dahulu memenuhi ruang kenangan?
Di persimpangan itu, lagi-lagi, hatiku bertanya pada hatimu:
“Haruskah kita saling tersakiti, kemudian kelak dipertemukan dengan lain
hati? Ataukah biar kita tetap saling melengkapi, meski cinta tak pernah
lengkap tanpa direstui?”
http://mylovelyheart10.tumblr.com/post/36501026784/lost-to-be-found-tulisanpesanan-titik-persimpangan
Rabu, 28 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar