CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 19 Oktober 2010

Fosil penguin sebesar manusia ditemukan


Fosil spesies penguin yang memiliki tinggi 150 cm ditemukan di Peru pada tahun 2007--tapi baru hari ini diumumkan. Penguin yang mendapat julukan "raja air" itu diperkirakan hidup 36 juta tahun yang lalu.

Sebagai pembanding, penguin terbesar saat ini hanya memiliki tinggi 120 cm. Selain tinggi, warna penguin raksasa yang ditemukan berbeda dengan penguin sekarang. Para peneliti di laboratorium mendapati bulu sayap dan bulu tubuh. "Warna pada ujung sayap adalah abu-abu dan bagian bawah sayap berwarna cokelat kemerahan," jelas pemimpin stud Julia Clarke yang juga seorang ahli purbakala dari University of Texas, Austin.

Para peneliti mengaku terkejut mendapati warna cokelat dan abu-abu pada tubuh penguin. "Penguin yang kami temui ini telah dewasa sehingga adanya warna cokelat dan abu-abu ini mengejutkan bagi kami," ujar Dan Ksepka, ahli burung purbakala dari North Carolina State University yang turut terlibat dalam studi. Meski demikian, Ksepka mengakui kalau para peneliti belum bisa menentukan warna seluruh tubuh dengan pasti karena tak memiliki cukup bulu.

Berenang dalam tuksedo?

 
Kenapa penguin berubah warna menjadi hitam dan putih? Clarke beranggapan kalau perubahan warna itu mungkin merupakan upaya kamuflase, agar para pemangsa penguin, seperti anjing laut, yang berada di bawah air tidak dapat melihat penguin karena tersamar oleh langit. Sementara pemangsa yang ada di langit melihat warna hitam di punggung penguin sebagai lubang di permukaan.

Akan tetapi, ada bukti melanosome (bagian sel yang mengandung melanin) yang menunjukkan kalau perubahan warna itu merupakan efek samping gaya hidup penguin di dalam air. Penguin raksasa ini memiliki melanosome mirip dengan melanosome milik burung lain yang berwarna cokelat kemerahan. Tapi, paket pigmen yang ada di dalamnya sangat berbeda dengan penguin modern.

Para peneliti memperkirakan kalau perubahan melanosome itu membuat bulu penguin semakin kuat, membuat sayap mereka keras dan kaku sehingga lebih kuat untuk berenang. "Sepertinya perubahan melanosome itu tidak berdampak langsung pada warna penguin," kata Clarke. "Perubahan warna mungkin juga disebabkan oleh perubahan lingkungan yang belum kita ketahui," tambahnya.

0 komentar:

Posting Komentar