CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 18 Mei 2013

#TulisanPesanan: Kisah Baru



Ini kisah cintaku yang kesekian. Ya, kali ini memang bukan lagi denganmu. Namun tak perlulah kamu bertanya, sebab kamu memang masih punya tempat di dalam aku; sekalipun mati-matian telah kuusahakan hati ini kosong sejak kita tak lagi bersatu.

Kalau boleh jujur, ini bukan tentang sebaik apa penggantimu untukku. Ini tentang sedalam apa aku pernah jatuh di dasar hatimu, tanpa tahu ternyata kita belum sempat membangun jalan keluarnya. Sehingga meski kita sudah tak lagi bersama, tinggallah aku yang masih berjuang. Dan bukan atas nama kita. 

Sudah kutemukan dia, penggantimu, yang kini menggenggam penuh hatiku. Takkan kucoba bandingkan kalian. Hanya saja, apa yang dulu pernah kita ciptakan, bekasnya belum hilang dari ingatan. Entah itu suka, entah itu luka. Masih menempel rapi pada buku kenangan. 

Maafkan egoku jika aku tetap tak mau dipersalahkan, namun kita berdua juga betul-betul paham bahwa kisah cinta itu kita bangun perlahan-lahan. Huruf demi huruf. Debar demi debar. Luka demi luka. Kamu yang lebih dahulu sampai pada titik terakhir, meninggalkan aku yang masih terpaku pada tanda tanya terbesar. Kamu yang lebih dahulu membangun kisah baru, meninggalkan aku yang bingung harus bagaimana; meninggalkan kita? Atau tetap menunggumu dan menunggalkan kita?

Tuhan yang kemudian datang memberi jawaban lewat dia yang kini berada di sampingku. Namun sayangnya, bahkan Tuhan pun tak memberi petunjuk jalan bagiku untuk keluar dari hatimu. Sebagian aku masih tertinggal di situ. Membuat aku belum sepenuhnya bisa memasuki pintu hati yang baru. Membuat aku takut, adakah kiranya kisah ini akan berakhir seperti kisah kita yang lalu? 

Aku pernah dilukai. Kamu pernah kulukai. Kita pernah terluka.
Namun aku tahu, kita sudah pernah belajar mengobati hati tanpa kehadiran masing-masing, lalu mencari bahagia yang lain. Sebab, tak mungkin Tuhan sebaik ini telah mengirimkan lelaki untukku dan perempuan untukmu, jika bukan untuk membantu kita menemukan bahagia yang baru. Bukankah begitu?

Kuharap setelah semua yang kita lewati−menjadi alasan bagi masing-masing senyum dan air mata−kita memang sudah siap membangun kisah cinta yang baru lagi, yang jauh lebih baik. Jangan sampai setiap detik perpisahan itu menjadi sia-sia, hanya karena kita tak pandai perbaiki yang salah, kemudian justru mengulang apa yang dulu kita sebut sebagai masalah.
Selalu ada awal bagi sebuah akhir; dan akhir bagi sebuah awal. Serta selalu ada waktu untuk menyesal, namun yang kita butuhkan adalah  rasa syukur atas segala hal. Ingatlah, jika Tuhan memang sudah berkata ‘ya’ untuk melangkah maju, tak perlu bingung harus ke mana menuju. Sebab aku percaya, di hadapan sana, banyak bahagia yang sudah menunggu untuk dimiliki oleh kita.


*untuk seorang teman, dwiariani. maaf untuk waktu yang tidak sebentar menunggu tulisan ini selesai. semoga tulisan ini masih bisa diterima entah oleh sudut sebelah mana dalam hatimu. selamat menjalani kisahmu yang baru. :’)

 http://abcdefghindrijklmn.tumblr.com/tagged/TulisanPesanan/page/3

0 komentar:

Posting Komentar