1.
Barangkali kau tak pernah ingat ini hari apa,
jam berapa. Sebab waktu yang melingkar di pergelangan tanganmu itu
hanyalah detik-detik palsu. Yang memburumu, yang membuta-tulikanmu—yang
kemudian membunuh kita, beserta aku di dalamnya.
2.
Barangkali kau tak pernah ingat aku di mana,
aku siapa. Sebab sesuatu yang tertanam di balik dadamu—yang semula kau
bilang hanya untukku—kini telah hilang tertutup debu. Sesuatu itu
bernama cinta. Yang semula kau dan aku puja-puja, yang mudah saja kau
bilang masih ada padahal sebetulnya lupa kautinggal di lembar kenangan
sebelah mana.
3.
Barangkali kau tak pernah ingat cinta itu
apa, cinta itu bagaimana. Sebab debar di dada kirimu itu sudah luput
kaurasa. Sakit, senang, sedih dan bahagia seakan semua sama—segalanya
jadi hambar tak terkira.
4.
Kau kabut. Datang-pergi, menghilang-muncul
tanpa bisa diprediksi. Kau bara api. Hangat ketika malam-malam sepi,
membakar ketika aku merindu di puncak hari. Kau gerimis pembawa pelangi.
Sesuatu yang ditunggu anak kecil di dalam aku ketika mendung tetiba
menaungi. Kau belahan hati. Tak mampu terganti, terus kunanti, kucintai
tanpa henti.
Apa sulitnya bagimu berdiam di sini, dan tidak begitu saja datang kemudian pergi sesuka hati?
Kembalilah kau seperti dulu lagi. Sebab
menit, detik, jam hanyalah berarti jika dibagi; bersama aku yang selalu
setia di hatimu, menemani.
*ditulis untuk Serena. semoga sesuai suasana hati. :)
gambar diambil dari http://weheartit.com/
http://abcdefghindrijklmn.tumblr.com/tagged/TulisanPesanan/page/2
0 komentar:
Posting Komentar