Perihal cinta, kita semestinya tak boleh lupa
bahwa hanya ada sepasang hati di dalamnya. Hatiku dan hatimu. Dan
ketika hatinya terlanjur melibatkan diri, apakah ini masih bisa disebut
sebagai cinta?
Seakan berjuang mempertahankan kita belumlah
cukup sulit, malah di hatinya langkah kakimu seperti bersedia membelit.
Sementara langkah kakiku telah sejak dulu berhenti di kamu. Tak pernah
terpikir menemu yang baru. Kita seperti berjalan beriringan, namun tubuh
tidak menghadap ke arah yang sama. Aku menuju masa depan, kamu terpaku
pada masa lalu.
Kita tak bisa melangkah ke mana-mana. Dan cinta di hati kita, mulai meragukan kehadiran dirinya sendiri.
Jika memang tetap dia yang hatimu pilih, lalu
ketika dulu mulutmu berkata ‘cinta’, itu untuk apa? Jika memang bukan
aku yang menjadi alasan bahagiamu, lalu setiap senyummu itu, untuk
siapa?
Masih teringat betapa cinta pernah mengurung
kita dalam selimut hangatnya bahagia. Mulanya kukira itu nyata, sebelum
langkahmu lagi-lagi terhenti di depan pintu hatinya.
Mengetuk. Mengetuk. Terus mengetuk.
Dan aku, dibiarkan mengutuk nasibku sendiri.
Apakah aku telah salah mengartikan sebuah cinta? Apakah sejatinya, perihal cinta ternyata serupa dengan hal-hal perih lainnya?
Sekali-kali, luangkan waktumu, lihatlah aku.
Bertahan pada hatimu, berjuang pertahankan kamu. Sekali-kali, luangkan
waktumu, tanyakan hatimu. Apakah masih ada aku di situ? Atau bahkan tak
pernah sekalipun kamu mengizinkanku masuk sejak dulu?
Yang kuingin bukan hanya bahagia. Tapi kita yang bahagia. Itu saja. Tanpa masa lalu, tanpa dia, tanpa banyak air mata sia-sia.
Lihat aku, di hatimu, mempertahankanmu. Maka kumohon, pertahankanlah aku.
memang tak pernah mudah, mencintai namun tak berharap untuk balas dicintai. dan merelakan yang mencintai kita ternyata masih mencintai yang lainnya, ternyata sama sulitnya.
*ditulis untuk Rara. semoga tulisan ini sesuai dengan apa yang kamu rasa. maaf harus menunggu lama sampai tulisannya selesai. :’)
gambar diambil dari http://1000drawings.tumblr.com/
http://abcdefghindrijklmn.tumblr.com/tagged/TulisanPesanan/page/3
0 komentar:
Posting Komentar