Perbedaan tak selamanya mudah dipersatukan,
tak semudah apa yang banyak orang katakan. Harus menahan ego, harus
memaklumi posisi, dan hal-hal butuh pengertian lainnya. Dan
memperjuangkan sebuah ‘kita’ agar mampu bertahan melaluinya adalah hal
yang tak pernah kuanggap mudah.
Kita mengawali ini sepenuh hati. Berbekal
yakin pada rasa masing-masing, aku mengikatmu dalam hidupku; kamupun
begitu. Meski ada yang beda dan selamanya tak mungkin bisa sama, kita
seakan tak pedulikan tanda-tanda bahaya. Sebab yang kita pedulikan hanya
jalan menuju bahagia.
Dari sulitnya mempertahankan, aku belajar
menghargai hubungan. Dari sulitnya menyatukan perbedaan, aku belajar
mengerti keadaan. Banyak hal-hal perih yang justru menguatkan, begitulah
anehnya hidup pemberian Tuhan.
Aku tahu kita sedang berjuang, melawan
perkara takdir dengan saling memeluk kencang. Adamu menguatkan aku yang
menguatkan kamu. Adaku menguatkan kamu yang menguatkan aku. Betapa cinta
begitu butuh rasa saling membutuhkan. Kemudian yang kutahu, kita
hanyalah berarti aku dan kamu; tanpa ada celah bagi ragu, tanpa
terpikirkan untuk menyerah—kita ingin terus bersatu.
Kamu mengajarkan aku bahwa cinta selalu tahu
cara menunggu, meski tak tahu ada apa kelak di hadapanmu. Ini bukan
tentang apa yang kelak menghadang, ini tentang sepasang hati yang selalu
mampu saling mencipta tenang. Hingga tak perlu khawatir perihal hal-hal
yang akan berakhir, yang terpenting adalah segala usaha telah coba kita
ukir.
Aku bahagia menjadi yang selalu menunggu kamu
memberi bukti, bahwa tak selamanya ‘berbeda’ akan saling menyakiti.
Pada akhirnya, ada sebentuk cinta dibungkus manisnya harapan sedang
kurangkai untuk kita dan masa depan. Semoga kelak kita tak terpisahkan,
meski banyak beda yang jelas-jelas tak mempersatukan.
*ditulis untuk Anis. maaf menunggu lama sampai tulisan ini rampung. semoga sesuai dengan isi hati kamu yaa :)
http://abcdefghindrijklmn.tumblr.com/tagged/TulisanPesanan/page/2
0 komentar:
Posting Komentar