Selalu ada saat-saat ketika aku berkaca pada
bahagia milik orang lain. Yang kurang pada mereka, kusyukuri ada lebih
dalam diriku. Yang lebih pada mereka, mengundang banyak tanya; mengapa
kiranya aku tak diberi kebahagiaan yang serupa? Sementara aku sudah
berusaha sekuat tenaga, terkadang melebihi yang lainnya.
Begitulah, segala hal bisa saja dilakukan
dengan usaha setimbang, namun bukan berarti hasil yang dinanti-nanti
akan seimbang. Ada pula yang berusaha lebih sedikit, namun diberi
bahagia setinggi bukit. Pun, ada yang berusaha sangat gigih, namun tak
mendapat bahagia berlebih. Nyatanya, semua memiliki porsi masing-masing.
Tak bisa berbohong, seringkali aku ingin
seperti mereka. Dicinta dengan sempurna. Bertahun-tahun bertahan
bersama, meski sekali-duakali pernah tak setia. Pada hubungan mereka,
selepas selesai masalah, ikatan justru kian erat. Apakah memang seperti
itu cara Tuhan memperkuat sebuah hubungan? Namun mengapa kiranya milikku
tak begitu adanya?
Telah kuusahakan mati-matian bertahan. Dan
aku tahu, kamu pun berusaha mati-matian, namun sayangnya usahamu untuk
meninggalkan. Ibarat perlombaan, kita seperti tarik tambang. Egomu, atau
egoku yang kelak menang? Maka tak mungkin hubungan ini akan berjalan
seperti seharusnya. Sebab kita seperti lupa bahwa cinta itu untuk
sepasang. Jika egomu sudah terlalu sering ingin mengalahkan aku, maka
sebuah ‘kita’ tak akan pernah benar untuk bersatu.
Bagaimanapun, memang mencari bahagia tak
pernah tahu kata cukup. Maka itu, Tuhan menciptakan rasa syukur. Seperti
memberi batas pada keinginan yang selalu berniat membuat segala hal
agar lebih sempurna. Dan pada kenyataannya, sempurna tak pernah ada. Apa
yang kita lihat lebih baik dari diri kita, selalu Tuhan selipkan
kekurangan, meski kita tak begitu mengerti letaknya di mana.
Kuharap kelak, akan datang saatnya ketika aku
berkaca pada bahagia orang lain, dan aku menemukan bayangan yang
serupa. Yang berarti bahwa Tuhan telah memberiku rasa syukur yang cukup
akan arti sebuah bahagia. Tentang ikatan cinta yang belum berhasil
tercipta seperti semestinya, ada banyak doa kuucap untuk lelaki
selanjutnya. Semoga Tuhan mempertemukanku dengan titik terakhir, lelaki
penggenggam dan pemberi cinta tanpa akhir. Sehingga aku tak perlu lelah
bertahan sendirian, sebab aku tahu ia pun akan mempertahankanku. Membuat
aku menemu apa artinya sempurna di dalam ketidaksempurnaan.
*ditulis untuk Rose mylovelyheart10. semoga sesuai dengan isi hati. :)
gambar diambil dari http://lovequotesrus.tumblr.com/
http://abcdefghindrijklmn.tumblr.com/tagged/TulisanPesanan/page/2
0 komentar:
Posting Komentar