Menjadi pasanganmu selama bertahun-tahun
ternyata tak cukup menjadi alasan yang kuat bagi Tuhan untuk menentukan
akhir cerita yang lebih mudah terbaca oleh kita berdua. Seakan lima
tahun bersama bagai percuma, jika pada akhirnya saya dan kamu memilih
arah jalan yang berbeda.
Semestinya saya tak perlu pedulikan banyak
perkataan orang di luar sana. Sebagian dari mereka justru belum pernah
mengalami apa yang pernah saya dan kamu jalani, tapi mereka menghakimi
dengan begitu sengit. Seolah belum cukup menyakitkan bagi saya dan kamu
untuk melawan dilema antara menentukan tanda baca mana yang tepat bagi
sebuah kalimat cinta. Haruskah memilih koma atau titik? Rehat sejenak
lalu melanjutkan, atau berhenti tanpa kelanjutan?
Agaknya kita berdua sudah cukup lelah
meraba-raba, mencari tahu jalan mana yang bisa kita lalui bersama.
Memang, ada saat dimana saya sudah ingin menyerah. Dan begitu pula kamu,
takut terlambat menghentikan langkah, karena kaki saya sudah terlebih
dulu memutar arah.
Setelah berpisah, berkali-kali kamu bilang
saya yang salah. Tapi, dalam hati saya tak mau mengalah. Untuk menjaga
hubungan agar terus sejalan, bukankah itu tugas kita berdua? Lalu,
bagaimana bisa saya yang dituduh bersalah?
Ah, sudahlah. Tidak akan ada akhirnya jika
kita terus menerus tak mau mengalah. Biar kali ini ego kita yang
didahulukan. Biar kali ini kita pelajari caranya merobohkan apa yang
sebelumnya kita bangun. Kemudian kita sibak semua tirai yang
menyembunyikan hikmah dari pandangan mata. Dari situ mungkin kita akan
benar-benar percaya bahwa beberapa tahun belakangan, kita telah dengan
susah payah berjuang membangun impian masa depan. Meski malah
menghancurkannya begitu saja dalam sebuah kesempatan.
Saya tahu kamu menyesalkan itu, tapi saya
lebih menyesal lagi saat menyadari bahwa ternyata keputusan terakhir
pernah ada di tangan saya. Parahnya, saya justru memilih menyetujuinya.
Menyetujui keinginan kamu untuk menyerah. Padahal saya punya kesempatan
untuk membuat kamu berpikir ulang. Saya punya kesempatan untuk mengusir
pergi keputusasaan kamu. Setelah itu kita berjuang agar kembali sejalan.
Benar saja, rencana Tuhan siapa yang bisa
menduga. Walau sudah sepenuh hati, setengah mati, sekuat diri saling
berggenggaman tangan, ternyata masih saja ada alasan untuk memilih
pergi. Sesal tentu mengikuti, hanya keikhlasan dan kedewasaan tempat
bersembunyi.
Biarkan.. Relakan..
Biarkan langkah kaki kita menjejak ke mana
semestinya menuju. Biarkan mata hati kita menuntun tangan siapa yang
semestinya tidak kita lepaskan genggamannya. Biarkan hati kita
mengikhlaskan apa yang sudah direlakan pergi, lalu selanjutnya berani
berbagi kembali.
Karena saya percaya. Jika memang saya untuk
kamu dan kamu untuk saya, akan ada jalan pintas untuk pulang. Tuhan
pasti akan memudahkan segalanya agar tangan kita kembali saling
menggenggam. Semoga saja.
Bandung 22062012 08:25
*untuk seorang sahabat, Aya. mulanya saya
tidak bisa tidur, lalu tanpa sengaja menemukan flashfiction milik Kak
Fatima di blognya Kak Bara yang berjudul Choice (Di Jarimu). mungkin ini
kebetulan, tapi cerita kamu yang pertama kali melintasi pikiran saya
saat membacanya. dan entah bagaimana, saya tiba-tiba menangis,
membayangkan ada di posisi kalian berdua sambil menulis pesanan tulisan
kamu ini. hehehe :’p semoga tulisan ini tidak mengecewakan ya, Ay..
semoga cukup mewakili apa yang belum bisa kamu jelaskan dengan
kata-kata. dan yang terbaik untuk kamu, selalu saya doakan. :’) *peluk
Aya*
Di Jarimu
: Lakshmi
di permukaan mataku kau menuliskan luka,
lalu memaksa bibirku yang sedang kau lumat dengan ucapan perpisahan
membacanya kata demi kata. kita begitu fasih menghancurkan pilihan dan tak pernah tahu bagaimana cara mengembalikan.
sementara airmata sibuk mencari jalan pulang, takdir melingkar tenang di jarimu serupa kegagalan yang memaksa untuk diingat. aku
tak mampu menulis di tanganmu sebab sebuah genggam tak cukup menahan
puluhan rencana kepergian. kita begitu hapal cara saling menemukan tapi
tak pernah paham bagaimana cara bertahan.
di dadamu ada tulisan yang tak pernah
selesai. tentang rindu yang lumpuh di tengah jalan dan cinta yang mekar
di tempat lain. jauh dari yang tak akan kembali. jauh dari yang tak
pernah terjadi.
http://abcdefghindrijklmn.tumblr.com/post/25616071607/tulisanpesananaya
1 komentar:
Jika Anda Pecinta Betting Online, Anda wajib bergabung bersama S128Cash.
Karena S128Cash merupakan Bandar Betting Online Terbaik dan Terpopuler yang menyediakan semua permainan seperti :
- Sportsbook
- Live Casino
- Sabung Ayam Online
- IDN Poker
- Slot Games Online
- Tembak Ikan Online
- Klik4D
Saya berani jamin, Anda akan merasakan Kenyamanan dan Kepuasan yang maksimal jika bermain bersama S128Cash.
S128Cash juga ada menyediakan BONUS-BONUS menarik, seperti :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Segera daftarkan diri Anda dan pendaftaran pastinya GRATIS dan sangat cepat !!
Hubungi kami :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Judi Bola Terpercaya
Posting Komentar